Posted by : Unknown Rabu, 05 November 2014

pendaki tewas

Achmad Fauzy (30), mahasiswa pascasarjana Fakultas Teknik Elektro UGM, dilaporkan tewas pada senin (3/11/2014) sekitar pukul 16.00 di Arcopodo. Korban meninggal akibat luka parah dibagian kepala dan meninggal di lokasi kejadian.
"Mereka izin mendaki ke Pos Ranu Pani pada Minggu (2/11/2014) pada pukul 14.00 WIB dengan tujuan Kalimati. Pada pukul 17.00 WIB, rombongan berangkat mendaki dari Ranu Pani menuju Ranu Kumbolo,"ujar Ayu Dewi Utari, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, saat menyambut jenazah di RSSA Malang.
Korban mendaki bersama lima orang rekannya. Saat tiba di Ranu Kumbolo, tiga orang rekan korban tetap di Ranu Kumbolo sedangkan korban bersama dua orang lainnya melanjutkan pendakian hingga ke Kali Mati. Senin(3/11/2014) ketiga pendaki tiba di Kalimati. Seharusnya pendakian hanya sampai Kalimati. Tetapi ketiganya melanjutkan perjalanan menuju puncak Mahameru. Mereka beristirahat sebentar di Watu Gede. Ketika melanjutkan perjalanan dari Watu Gede tiba-tiba muncul angin kencang dan badai kering. Angin tersebut menyebabkan batu-batu longsor dari atas gunung Semeru dan menimpa bagian belakang kepala korban.
"Saat tertimpa batu, korban berguling-guling ke bawah dan dari hidung korban keluar darah. Kedua rekan korban sudah menolongnya tapi korban tetap tak sadarkan diri dan langsung meninggal," ungkap Ayu.
Kedua rekan korban, Dedy dan Ali Akbar Hasibuhan, selamat dari longsor. Ali Akbar Hasibuhan melapor kepada petugas di Ranu Pani. Selasa, tim SAR dari TNBTS melakukan evakuasi dan korban langsung dibawa ke kamar jenazah RSSA Malang. Menurut Ayu, ketiga pendaki salah mengambil waktu pendakian, pada waktu mereka naik seharusnya mereka sudah turun. Angin bertiup kencang menjelang pergantian musim sehingga akan sangat berisiko jika pendaki menuju puncak Mahameru.
Jenazah korban akan langsung diberangkatkan ke rumah duka pada Rabu(5/11/2014) dari Malang melalui Bandara Juanda, Surabaya. Korban juga diketahui telah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di daerahnya. Untuk meniti kariernya, korban melanjutkan program pascasarjana S2 di UGM, Yogyakarta.

Leave a Reply

Terima kasih telah berkunjung ke Blog dan membaca artikel ini. Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan. Kritik dan saran yang membangun akan sangat berharga bagi penulis.

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Seribu Satu Langkah -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -